National Workshop Evaluation of Capacity Building Measure as Impacts of Research Permits
17 Mei 2019 (08:55:13)

491

Jakarta, Pada tanggal 30 April 2019, bertempat di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta berlangsung National Workshop Evaluation of Capacity Building Measure as Impacts of Research Permits. Pada acara workshop ini dihadiri oleh para peneliti dan dosen dari berbagai lembaga litbang dan perguruan tinggi yang pernah atau sedang menjadi mitra kerja peneliti asing, para anggota TKPIPA, para reviewer, Kepala Balitbangda dan Lemlit Kementerian undangan lebih kurang 100 orang.

Workshop ini dibuka oleh Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Bpk. Dr. Muhammad Dimyati. Dengan dilakukannya workshop ini Kementerian Ristekdikti sebagai institusi pembuat regulasi dan perizinan penelitian asing dapat mendapatkan masukan dari peserta workshop demi meningkatnya pelayanan dan regulasi yang dihasilkan.

Nara Sumber pada workshop ini  Mr. Joshua Lustig dari Keduataan Amerika Serikat di Indonesia dengan judul materi “Future US International Reseach Collaborations. Indonesia Perspectives” Dr. Svann Langguth dari kedutaan Jerman di Jakarta dengan judul materi “Germany – Indonesia S & T Cooperation in Perspective of Building Capacity for Indonesia Partners” Mr. Edmond Dounias dari kedutaan Negara prancis di Jakarta dengan materi “ Capacity Building for Local Counterparts as Benefit Sharing in Life Sciences in Indonesia” dan tujuh narasumber dari universitas dan NGO. Materi penelitian kesehatan dan lingkungan.

Kesimpulan dari workshop ini adalah indikator untuk mengukur dan menilai tingkat capaian dan signifikasi dampak kerjasama riset internasional, oleh para ilmuwan, peneliti dan mahasiswa pasca sarjana dengan para peneliti dan dosen mitra kerja peneliti asing dan berbagai lembaga litbang dan perguruan tinggi Indonesia terhadap pembangunan kapasitas kelembagaan dan SDM litbang nasional.

1. Nilai kapital investasi riset yang masuk.

2. Nilai kapital biaya izin riset yang masuk

3. Jumlah publikasi dan indeks sitasi

4. Jumlah personil yang terlibat dalam riset, sekolah dan training

Dilaporkan kepada kabinet/presiden sehingga konstribusi riset terhadap pembangunan nasiona menjadi lebih terlihat.

Tantangan dalam mencapai benefit sharing yang optimal

  1. Belum semua institusi/perguruan tinggi di Indonesia memiliki sistem manajemen kerjasama riset yang menjamin keberlanjutan kerjasama riset dan mencapai mutual benefit yang seimbang.
  2. Kapasitas advokasi dalam membangun kerjasama riset yang belum tentu dimiliki oleh semua institusi/perguruan tinggi.
  3. Keanggotaan Indonesia di G20 yang menyebabkan institusional/peneliti Indonesia harus lebih kreatif dalam menarik investasi finansial/ kapital riset kerjasama dengan mitra kerja asing.

Implementasi Teknis untuk Jangka Panjang yaitu :

  1. Penyusunan “Grand design” Riset BIG Picture kerjasama asing
  2. Penyusunan panduan /teknis kerjasama dan advokasi
  3. Peningkatan hibah nasional untuk riset kerjasama terutama dengan menggalang investasi riset dari pihak swasta
  4. Peningkatan kapasitas monitoring dan evaluasi serta pelaporan output, outcome
  5. Keberlanjutan pengelolaan dan pemeliharaan aset hasil kerjasama pasca kerjasama.
  6. Membangun dan mempromosikan pusat riset unggulan sebagai modal lonked untuk lebih mendatangkan investasi riset melalui kerjasama riset
  7. Perlunya fasilitas (tema riset) untuk implementasi hasil kerjasama riset agar dipersiapkan untuk memenuhi industri biodivercity to economic development.

Implementasi Teknis Jangka Menengah yaitu :

  1. Percepatan terbitnya revisi Permenristekdikti 8/2007 tentang Pelaporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing, dan Orang Asing.
  2. Peninjauan Ulang/ Revisi/ Integrasi : Permenristekdikti 4/2017 Tentang Pedoman Kerjasama di Kemenristekdikti dan Perguruan Tinggi dan Pemendikbud 14/2014 Tentang Kerjasama Perguruan Tinggi, yang kemudian disinkronkan dengan Permenristekdikti tentang Pelaporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing, dan Orang Asing.

Implementasi Teknis Jangka Pendek yaitu :

  1. Ristekdikti Memfasilitasi “Training of Trainers” tentang Leaderships/ Bagaimanakah membangun/mengelola Sistem Manajemen Kerjasama Riset yang menjamin keberlanjutan kerjasama riset dengan mencapai Mutual Benefit yang optimum IFB, CRC, UGM-WMP, UNAIR, dapat sebagai Pusat Pelatihan Manajemen Riset Kerjasama.
  2. Ristekdikti memfasilitasi “Forum Mitra Kerja Peneliti Asing” sebagai Mitra Ristekdikti untuk mengakselerasi atau mengimplementasikan beberapa Rekomendasi-Rekomendasi dari Rakor dan Workshop yang belum tercapai.

Foto Berita

1289
1290
1291
1292